2019-12-26

Manajemen Infrastruktur dan Keamanan Transaksi Online




Manajemen Infrastruktur dan Keamanan Transaksi Online


Pentingnya keamanan dan kerahasiaan transaksi perniagaan ini bukan saja dengan media internet, namun juga pada media komunikasi lainnya. Jika wireless network (jaringan komunikasi udara tanpa kabel) ingin digunakan untuk transaksi perdagangan, maka tentu harus dilakukan pengamanan komunikasi yang memadai. Lagipula sebaiknya setiap transaksi perdagangan perlu diamankan? Artinya, dengan menggunakan jaringan privatpun, sebaiknya ada langkah-langkah pengamanan data (terutama jika tidak mempercayai keamanan penyedia jaringan privat itu)

Ada beberapa transaksi yang perlu diamankan, sebagai contoh : transaksi penjualan online, transaksi keuangan, e-mail, file transer, tanda tangan suatu kontrak dalam bentuk digital, informasi dari perusahaan untuk publik (sehingga tidak bisa diubah-ubah orang lain), dan transaksi bisnis lainnya.

Keamanan situs e-commerce penting untuk selalu dijaga. Sekali saja terkena insiden, kepercayaan pelanggan dan investor dapat berubah arah seketika. Menjawab tantangan tersebut, kami merasa perlu untuk memberikan sedikit tips untuk meningkatkan keamanan situs e-commerce.

Tips Keamanan Situs e-Commerce.

Banyak referensi yang bisa kita dapat dalam hal meningkatkan keamanan situs e-commerce. Salah satunya melalui petunjuk dari PCI DSS dalam hal transaksi pembayaran, Namun itu akan terlalu detail dan panjang.

Berikut beberapa tips inti keamanan situs e-commerce yang layak untuk dipertimbangkan sebagai check list anda.

1.      Gunakan SSL dan Ikuti Standar Keamanan PCI DSS.
Secure Socket Layers (SSL) berguna untuk otentikasi website dan perlindungan data. Sedangkan mengikuti standar keamanan dari PCI DSS berguna untuk keamanan sistem transaksi keuangan di situs e-commerce anda.

Sertifikat SSL juga berguna untuk memvalidasi pembayaran kartu kredit yang digunakan pada sebuah payment gateway. Hal ini dapat mencegah pembayaran palsu melalui validasi data.

2.      Selalu Update.
Merupakan hal yang umum, insiden keamanan banyak terjadi karena sistem yang tidak di update. Kode lama dapat memberikan pintu gerbang untuk para penyusup. Selalu update sistem untuk menjaga keamanan situs e-commerce anda.

3.      Miliki Keamanan Berlapis.
Seperti otentikasi multi-faktor dan password yang lebih kuat, sistem verifikasi alamat (AVS), dan sistem peringatan keamanan dapat lebih menjaga keamanan situs e-commerce. Jika situs e-commerce anda terintegrasi melalui API dengan pihak lain, miliki perangkat untuk verifikasi dan enkripsi pada setiap gerbang.

4.      Seleksi Data Yang Disimpan.
Tidak semua data harus disimpan di back end sistem anda. Ini berlaku untuk data sensitif seperti data kartu kredit pelanggan, walaupun selalu di enkripsi. Hal ini sejalan dengan persyaratan yang ada pada sertifikasi PCI DSS untuk tidak menyimpan data sensitif pada sebuah situs transaksi.

Selain hal tersebut diatas, gunakan selalu alat pemantauan jaringan untuk mendeteksi perilaku mencurigakan. Edukasi keamanan pada karyawan dan pengguna website secara berkala juga perlu dilakukan.

Memiliki cadangan data juga merupakan prioritas utama diseluruh bisnis sekarang ini. Serangan cyber dan downtime tidak dapat diprediksi, jangan tunggu hingga hal tersebut menghampiri anda.